Penderita kutil kelamin sementara waktu tidak boleh melakukan hubungan badan hingga kondisinya pulih, menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Anthony Handoko, SpKK, FINSDV.
“Tidak boleh melakukan hubungan seksual selama pengobatan, nanti menular pada pasangan”, kata dia di jakarta, kamis. Dia mengatakan kutil kelamin bisa diderita siapapun yang sudah aktif berhubungan badan, meskipun hanya melakukanya dengan satu orang. “Mengapa? Karena partnernya mungkin tidak berhubungan dengan satu orang. Orang yang terinfeksi tidak menunjukan gejala. Karena tida semua orang terinfeksi HPV gejalanya bisa terlihat dengan mata”, ujarnya. Saat ini ada berbagai metode pengobatan untuk kutil kelamin yakni mandiri dan klinik. Untuk mandiri, biasa penderita menggunakan cairan podofilin, krim imiquimod dan salep sinecatechins. BACA JUGA: PENANGANAN KUTIL KELAMIN SELAMA KEHAMILAN Sementara jika pasien menjalani pengobatan klinis, biasanya ada beberapa pilihan terapi sesuai derajat keparahan penyakit, antara lain cryotherapy, TCA liquid hingga laser. “Terapi tergantung besarnya kutil, banyak kutil. Angka kesembuhan bervariasi tergantung banyaknya, besarnya kutil. Pengobatan bisa berkali-kali. Ada pasien saya kena di anus harusnya terapi sampai 14 kali baru hilang kutilnya”, kata Anthony. Dia menambahkan, kutil kelamin perlahan bisa menyebabkan penderita bermasalah saat buang air dan melakukan penetrasi saat berhubungan badan. “Tidak fatal, tidak membuat penderita meninggal tetapi berdampak psikologis seperti malu, marah, cemas dan tidak percaya diri”, kata dia.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Archives
October 2019
Categories |